Kalteng Belajar ke Brasil

Harian Umum Tabengan,  

PALANGKA RAYA

  

Pemprov akan menggali pengalaman dari daerah yang sudah menerapkan proyek percontohan program Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation plus/REDD+ (pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan) dengan keberangkatan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang dalam waktu dekat akan ke Brasil.

 

“Rencana ke Brasil merupakan program lama. Kita melihat Brasil cukup berhasil menerapkan program ini,” kata Teras kepada wartawan usai membuka Workshop Baseline dan Update Informasi Dasar Dalam Rangka Implementasi REDD Plus, di Hotel Aquarius, Palangka Raya, Jumat (11/3).

 

Program REDD Plus, kata Teras, bukan hanya untuk menyelamatkan hutan dan gambut, namun juga tata kelola pemerintahan yang baik. Dari informasi yang didapat, Brasil sudah berhasil menerapkan beberapa hal terkait REDD Plus. Mereka sukses mempertahankan kawasan hutan, pertanian, dan peternakan. 

 

“Dan yang akan kita contoh kemampuan mereka mengelola hutan untuk menyejahterakan kehidupan rakyat tanpa menebang pohon,” kata Teras.

 

Selama ini, kata Teras, ada anggapan jika tidak menebang pohon (tidak mengeksploitasi hutan) masyarakat akan jatuh miskin dan tidak makan. Brasil membuktikan, tanpa menebang pohon, rakyatnya bisa jauh lebih sejahtera. Hal ini yang akan dicontoh Kalteng.

 

Sebelumnya, saat membuka workshop, Teras memberi tekanan pada persiapan data yang mesti akurat. Untuk itu, Teras minta segera dibentuk suatu kelembagaan yang kuat untuk menangani program ini.

 

Juga perlu penguatan kapasitas dan pemahaman sumberdaya manusia (SDM). Dan, tidak kalah penting, dengan dipilihnya Kalteng sebagai lokasi percontohan REDD Plus, itu adalah momentum bagus bagi Kalteng untuk pembenahan  kawasan hutan, masalah lingkungan hidup, dan sosial masyarakat. “Juga tak kalah penting tata kelola pemerintahan, karena berbicara REDD Plus,  bicara tata kelola yang baik,” katanya.

 

Teras berharap, workshop mampu menginventarisasi dan mengiidentifikasi masalah dan segera mencari solusinya. Waktu Kalteng sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan semaksimalkan mungkin.

 

Mengenai usulan agar REDD Plus punya payung hukum, Teras menjelaskan, saat ini Satuan Tugas (Satgas) REDD Plus Pusat telah mengupayakan keluarnya Keputusan Presiden (Keppres).

 

Satgas REDD Plus dari Pusat memberikan pedoman kepada Kalteng untuk dilaksanakan di wilayah setempat. “Ini yang saya katakan perlu sinergitas dan harmonisasi,” ujarnya.   str

 

sumber : koran tabengan, 12 Maret 2011